Maluku memang menyimpan beragam cerita dan segala pernak-pernik wisatanya. Tidak hanya menawarkan panorama pegunungan dan pantai saja, bahkan benteng sisa-sisa penjajahan masih berdiri dengan kokoh dan kekar. Begitu juga dengan penyebaran agama Islam yang ikut andil dalam catatan sejarah panjang di daerah yang mendapat julukan 'Manise'.
Salah satunya adalah Masjid Wapaume. Menurut lagenda, masjid ini dahulunya berada di daerah pegunungan desa Kaitetu, setelah tahun 1414 masjid tersebut berpindah keberadaannya ditengah-tengah desa dengan sendirinya. Pindahnya bangunan masjid diyakini masyarakat karena ada kekuatan supranatural. Namun satu orang pun tidak ada yang tahu siapa yang memindahkannya.
Banyak dari masyarakat setempat yang berada di desa Kaiteu beribadah ditempat ini dan menjaga bentuk bangunan seperti aslinya. Terlihat dari dinding Masjid yang terbuat dari batang bambu dengan ornament kaligrafi sedehana di atas kayu ditambah dengan motif ornament khas Maluku.
Uniknya lagi, masyarakat enggan mengganti atap Masjid dengan bahan baku modern dan masih menggunakan daun sagu. Sedangkan pada ujung atapnya terdapat kubah yang dinamakan tugu ‘Alif’. Menurut filosofinya kehadiran Masjid Wapaume adalah masjid pertama di Maluku sekaligus menandakan penyebaran agama Islam sudah sampai di daerah penghasil cengkeh dan pala terbaik. Hal ini sama halnya dengan huruf 'Alif' dalam ejaan huruf Hija'iyah pertama dibaca yang terdapat dalam kitab suci Al-Quran.
Sedangkan disetiap siku masjid tedapat penunjuk arah kiblat yang berisi tulisan Allah dan Muhammad. Tidak hanya itu saja, didalam bangunan tersebut terdapat benda-benda bersejarah lainnya, seperti Al-Quran yang asli ditulis dengan tangan, tongkat imam masjid, bedug yang terbuat dari batang pohon kelapa, lampu minyak yang terbuat dari tembaga dan masih banyak lagi benda sejarah lainnya yang tersimpan di masjid tua wapauwe.
Untuk berkunjung ke Lokasi Masjid, sebaiknya Anda menjaga kesopanan dalam berpakaian.Tidak jarang wisatawan yang ditegur oleh penjaga masjid karena pakaian yang dikenakan tidak sopan. Dan biasanya pengunjung hanya diperbolehkan melihat sampai batas teras Masjid, kecuali bagi wisatawan yang ingin menunaikan ibadah shalat dan berniat baik ketika berada dilokasi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar