Minggu, 27 Februari 2011

Go Green With Mountain Bike

JAKARTA –Indonesia yang dianggap dunia Internasional yang memiliki iklim tropis kedua setelah Brazil. Masyarakatnya kian menunjukan geliat terhadap kepedulian alam. Bahkan sejak beberapa tahun terakhir ini kegiatan bersepeda mulai aktif dan menjadi salah satu kendaraan alternative di kota besar yang penuh dengan kemacetan dan polusi udara.

Dari sekian banyak jenis sepeda yang dijual di pasaran, sepeda gunung menjadi andalan bagi para penyuka kegiatan out door. Selain memiliki desain rangka yang kuat, ternyata bersepeda di alam bebas menawarkan tantangan yang terbilang ekstreem dan fun.

Dengan mengandalkan geografis pegunungan dan hutan, aktivitas bersepeda makin marak dikampanyekan hingga ke pelosok daerah. Bahkan salah satu daerah di Jawa Barat, tepatnya daerah perbukitan Gn walat, kecamatan Cibadak, Sukabumi menjadi tempat pelaksanaan kejuaraan sepeda gunung, dalam ajang perlombaan Sea Games 2011 November mendatang.

Tidak hanya didaerah itu saja, Gn Pancar, Bogor juga ikut memainkan peran sebagai penyedia lahan bersepeda di alam bebas. Hal ini terlihat dari jumlah pengunjung yang mayoritas dari Jakarta yang bersepeda didaerah tersebut.

Sebagai dasar pertimbangan untuk membeli sepeda gunung, ada baiknya untuk mempertimbangkan dari sisi kebutuhan dan jenis medan yang akan dilalui. Tujuannya agar pengemudi tidak mengalami kesulitan ketika bersepeda.

Berikut tips memilih sepeda gunung:

1. Kenali Type Sepeda Gunung.
Ada beberapa tipe sepeda gunung yang perlu anda kenali sebelum membeli, Yaitu tipe downhill (DH), Freeride (FR), Dirtjump (DJ), Cross Country (XC) danAll Mountain (AM). Pemilihan tipe sepeda sebaiknya anda sesuaikan dengan jenis aktifitas serta karakter madan yang akan anda tempuh.
a) Tipe Downhill (DH) Jenis sepeda ini terbilang cukup aman dan nyaman dalam menuruni bukit. Mampu menikung dengan stabil, meski dengan kecepatan tinggi.Selain itu, sepeda ini juga dilengkapi dengan suspensi kejut, agar ketika terjadi benturan di medan perbukitan yang ekstrem.

Sepeda DH tidak mengutamakan kenyaman mengayuh karena hanya dipakai untuk turun gunung. Sepeda downhill juga lebih mengacu pada lomba, sehingga selain kekuatan, yang menjadi titik tekan dalam perancangannya adalah bagaimana agar dapat melaju dengan cepat. Untuk menuju ke lokasi, para downhiller tidak mengayuh sepeda mereka namun diangkut dengan mobil. Tipe ini tidak efisien apabila dipergunakan di dalam kota maupun di jalur cross country.

b) Tipe Freeride (FR)
Dirancang untuk mampu bertahan menghadapi drop
off (lompatan) tinggi dan kondisi ekstrim sejenisnya. Bodinya kuat namun tidak secepat dan selincah tipe all mountain (AM) karena bobotnya yang lebih berat. Kurang cocok untuk dipakai jarak jauh.

c) Tipe Cross Country (XC)
Dirancang untuk lintas alam ringan hingga sedang. Didesain agar efisien dan optimal pada saat mengayuh dan menanjak di jalan aspal hingga jalan tanah pedesaan. Biasanya cukup dengan tipe Hardtail (suspensi depan).

d) Tipe Dirt Jump (DJ)
Didesain untuk melakukan aktifitas lompatan-lompatan tinggi dan extreme, seperti halnya sepeda-sepeda BMX. Bentuk frame DJ biasanya berkesan kokoh dan gaya, namun agak terasa berat untuk jalur menanjak. DJ untuk keperluan Cross Country, biasanya dikombinasi dengan menggunakan solusi berupa memperingan komponen-komponen penyusun lainnya seperti fork,velg ataupun crank.

e) Tipe All Mountain (AM)
Dirancang untuk lintas alam berat seperti naik turun bukit,
masuk hutan, melintasi medan berbatu, dan menjelajah medan offroad jarak jauh. Keunggulan all mountain ada pada ketahanan dan kenyamanannya untuk dikendarai. Hampir semua sepeda AM bertipe full-suspension (suspensi depan dan belakang)

2. Pembelian Model Custom atau Full Bike.

Kedua faktor ini biasanya merupakan langkah awal dalam pembelian sepeda gunung, dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan pembelian model custom, anda dapat menentukan sendiri komponen-komponen penyusun dari sepeda anda, seperti model frame, jenis crank, tipe fork maupun merk shifter-nya.

Pemahaman anda terhadap detil sepeda sangat diperlukan di sini. Untuk pemula yang akan menggunakan model pembelian ini, sebaiknya memerlukan rekan pendamping yang lebih paham (advance-level) detil sepeda gunung, agar pemilihan komponen bisa tepat dan nyaman dipergunakan. Sebaliknya dengan pembelian model Full Bike, pemula tidak terlalu dipusingkan oleh item-item komponen.

Setiap merk biasanya sudah menyiapkan satu unit sepeda yang telah di kustomisasi (mix and match) sesuai standar pabrik, misalnya merk Giant, Specialized, KHS ataupun Polygon. Dengan demikian harganya juga bertingkat mulai dari low-end sampai high-end, dengan kisaran harga mulai dari sekitar 1.5 juta s/d puluhan juta rupiah, tergantung kustomisasi komponen penyusun sepeda gunung. Di sini anda perlu sedikit jeli, mengamati detil komponennya, terutama pada shifter, breaker dan crank. Jangan ragu untuk mencoba mengendarainya (test-drive) sebelum membeli untuk memastikan kombinasi komponen-komponen tersebut telah nyaman dan sesuai dengan Anda.

3. Pembelian Tangan Kedua (Second-Hand).

Tidak hanya mobil atau motor, sepeda gunung pun bisa dibeli melalui tangan kedua (second-hand). Memang memperoleh second-hand sepeda gunung tidak semudah second-hand mobil/motor. Kuncin dari pemblian model ini adalahnetwork yang luas dan sabar.

Pergunakan network komunitas anda untuk memperoleh informasi tersebut. Karena biasanya publikasi penjualan sepeda gunung second hand berdasarkan obrolan dari-mulut-ke-mulut. Anda perlu bersabar dalam hunting sepeda gunung second-hand, mengingat tidak setiap hari orang menjual sepeda gunungnya. Jalan tengah yang sering ditempuh adalah dengan membeli komponen demi komponen yang dijual second-hand secara terpisah, untuk kemudian Anda satukan dan anda rakit menjadi 1 unit sepeda.
Beberapa komponen sepeda gunung seperti frame, crank bahkan full bike jenis second hand juga sering ditawarkan melalui internet, baik dari show room di dalam negeri maupun luar negeri. Pembelian model ini sangat cocok untuk anda dengan anggaran terbatas.

4.Harga Pembanding.
Setelah anda yakin dengan jenis sepeda gunung yang anda incar, jangan terburu-buru membeli. Cobalah sedikit mencari harga pembanding baik melalui beberapa toko di kota anda ataupun browsing melalui internet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar